Sebanyak 143 orang di Republik Demokratik Kongo meninggal dunia sepanjang November karena penyakitmisterius yang belum teridentifikasi.

Wakil Gubernur Provinsi Kwango Remy Saki dan Menteri Kesehatan Provinsi Apollinaire Yumba menyebut, warga yang terinfeksi menunjukkan gejala mirip flu. Gejala berkisar dari demam tinggi hingga sakit kepala parah.

Lihat Juga : Mpox Masih Belum Terkendali di Afrika

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panzi adalah zona kesehatan pedesaan, sehingga pasokan obat-obatan menjadi tantangan besar," ujar Cephorien Manzanza, pemimpin masyarakat sipil setempat.

Akibat keterbatasan ini, banyak pasien meninggal di rumah mereka karena tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Lihat Juga : Siapa Saja Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Cacar Monyet?

Seorang ahli epidemiologi lokal menyatakan bahwa perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling parah terdampak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menerima laporan mengenai wabah ini sejak pekan lalu.

"WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Kongo untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata juru bicara WHO, Selasa (3/12).

Kondisi ini mendapatkan perhatian global. Hingga saat ini, pihak berwenang dan tenaga medis masih berupaya untuk mengendalikan penyakit yang belum teridentifikasi ini.

• ·Luncurkan Aplikasi Suarapagi.id, Relawan Akan Kawal Suara Prabowo
• ·Singgah di Bukitinggi, Ketagihan Pedas Gurih Itiak Lado Mudo Ngarai
• ·Alasan Dokter dan Nakes Harus Jadi Peneliti
• ·美国南加州建筑学院排名第几？
• ·Info Lowongan PT KCIC Kereta Whoosh, Minimal Lulusan D3 Bisa Melamar, Cek Persyaratannya
• ·线上授课、卡DDL？本预的我硬核直录LCF时尚管理研究生offer！
• ·利兹大学艺术学院专业有哪些？
• ·产品设计专业作品集怎么做？
• ·Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya
• ·Cara dan Langkah
• ·曼切斯特大学建筑学专业怎么样？
• ·FOTO: Gaya Monokrom nan Kasual Agnez Mo di iHeartRadio Awards
• ·6 Teh Pembakar Lemak Perut Paling Jitu, Bukan Cuma Teh Hijau
• ·Partai Demokrat Rayakan HUT ke
• ·美国纽约哥伦比亚大学艺术学院有哪些专业？
• ·Elon Musk Resmi Tinggalkan Pemerintahan Donald Trump, Pilih Fokus Urus Tesla