Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengungkapkan berdasarkan data mayoritas jamaah haji pada tahun ini mayoritas perempuan.
Sehingga dirinya yang tahun ini bertugas sebagai Tim Amirulhaj Indonesia mendukung komitmen pemerintah dalam mendorong perencanaan layanan haji yang ramah terhadap jemaah perempuan, khususnya dari aspek kesehatan sanitasi dan bimbingan fikih kesehatan reproduksi.
Baca Juga: Kemen PPPA Ambil Langkah Cepat dalam Kasus Kekerasan Anak Berujung Korban Meninggal
Menteri PPPA menyampaikannya di Tanah Suci bersama rombongan Amirul Hajj yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
“Saya selaku Menteri PPPA akan fokus pada mengupayakan perencanaan layanan jemaah haji ramah perempuan. Apalagi tahun ini, data menyebutkan bahwa jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Hal itu menjadi penting bagi pemerintah untuk memberikan layanan haji yang ramah terhadap perempuan,” jelasnya, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).
Arifah Fauzi menekankan bahwa jemaah perempuan memiliki karakteristik khusus yang memerlukan kebutuhan spesifik, sehingga hal ini harus diperhatikan serius oleh penyelenggara haji. Salah satu isu utama adalah keterbatasan fasilitas jumlah sanitasi bagi perempuan yang akan berdampak pada kenyamanan, kesehatan, dan ketenangan dalam beribadah.
“Durasi waktu yang dibutuhkan perempuan untuk menggunakan toilet lebih lama daripada laki-laki. Maka idealnya, jumlah toilet untuk jemaah perempuan perlu diperbanyak. Ini masalah mendasar tapi berdampak besar terhadap kenyamanan dan kesehatan mereka,” tegasnya.
Dari sisi lain, Arifah Fauzi juga menyoroti minimnya jumlah pembimbing ibadah perempuan. Menurutnya, pendampingan ibadah yang responsif terhadap kebutuhan perempuan perlu ditingkatkan untuk memberikan masukan terkait kondisi kesehatan reproduksi yang dialami selama melaksanakan ibadah haji.
“Kami melihat jumlah pembimbing ibadah untuk jemaah perempuan masih belum maksimal. Ke depan, perlu ada penyesuaian agar perempuan bisa mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan nyaman, terutama dalam hal yang berkaitan dengan kondisi spesifik perempuan seperti kesehatan reproduksi perempuan atau hal yang berkaitan,” jelasnya.
Arifah Fauzi menjelaskan pentingnya bimbingan fikih yang berperspektif gender dalam pelaksanaan ibadah haji. Pendekatan fikih yang sensitif terhadap isu-isu reproduksi perempuan harus menjadi bagian dari sistem layanan haji, agar jamaah perempuan tidak bingung ketika menghadapi situasi tertentu.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:探索)
- ·2025年英国室内设计专业大学排名
- ·Jawaban Kemenkumham Soal Novanto: Bukan Pelesiran, Tapi Hilang dari RS
- ·Komnas HAM Sebut Kericuhan di Pulau Rempang Diduga Ada Pengerahan Kekuatan Aparat yang Berlebihan
- ·Wamendag Terangkan Peran Perempuan dalam Upaya RI Menuju Ekonomi Hijau
- ·Istri di Lampung Tidak Tahu Mustopa Berangkat ke Kantor MUI Pusat Jakarta
- ·Ternyata 3 Hal Ini yang Bikin Tembok Rumah Lembap
- ·PDIP Umbar Janji Jika Ganjar Menang Pemilu 2024: Pastikan Kesejahteraan Terhadap Petani dan Nelayan
- ·Alasan Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total: Gara
- ·Tren Seat Squatting, Orang Semaunya Ambil Kursi Pesawat Penumpang Lain
- ·Bandara di Korsel Sita 10,7 Ton Kimchi dari Penumpang Sepanjang 2024
- ·VIDEO: Kemegahan Dunia Es dan Salju bak Negeri Dongeng di Harbin China
- ·Tim Prabowo Minta Ini ke MK
- ·Fasilitas Umum yang Ditutup Anies Baswedan Selama PSBB Total
- ·Kasus Dugaan Korupsi di Kementan Naik Penyidikan, KPK Pastikan Sudah Ada Tersangka
- ·FOTO: Desa Kue Jahe Menyambut Natal di Hungaria
- ·Direktur Central Proteina (CPRO) Putuskan Mundur dari Jabatannya
- ·Polisi Olah TKP, Sekuriti Eka Hospital Serpong Larang Wartawan Mendekat
- ·Polisi Tak Ungkap Penyebab 9 Korban Tewas, Amnesty Internasional Kecewa
- ·FOTO: Festival 2.500 Patung Panda di Hong Kong, Rayakan Populasi Panda
- ·Bakal Ditutup Lagi Selama PSBB Total, Pengelola Mal: Kami Sudah Babak Belur