70% Pengusaha Hotel Bakal Kurangi Karyawan, Anindya Bakrie: Karena Efisiensi
Sektor perhotelan tengah menghadapi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif seiring kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan sekitar 70% pelaku usaha perhotelan berencana mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 30%.
“Kita semua tahu hal ini terjadi karena adanya kebijakan efisiensi,” ujar Anindya saat menghadiri Indonesia Maritim Week di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Anindya Temui Macron, RI Jajaki Teknologi Nuklir Prancis
Ia menekankan bahwa sektor pariwisata, perhotelan, dan properti menjadi yang paling terdampak dari penghematan anggaran, terutama terkait pembatasan perjalanan dinas dan kegiatan pemerintah.
Menanggapi hal ini, KADIN Indonesia tengah membahas langkah-langkah strategis untuk merespons kondisi tersebut bersama jajaran Dewan Usaha. “Kami sedang memformulasikan langkah-langkah atau 'resep' yang tepat untuk menghadapi situasi ini,” ujar Anindya.
Senada dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani, menyebut kondisi yang dihadapi sektor perhotelan saat ini sangat memprihatinkan. Ia menilai, perlu perhatian serius dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mencegah gelombang PHK.
Baca Juga: Pelaku Usaha Khawatir PP 28/2024 Tekan Industri Padat Karya, KADIN Minta Deregulasi
Salah satu solusi yang diusulkan Shinta adalah meningkatkan okupansi hotel dengan pendekatan dari sisi permintaan dan pasokan. “Dari sisi demand, kita harus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Jakarta memang memiliki wisatawan, tetapi jumlahnya masih terbatas. Insentif seperti penurunan harga tiket pesawat sangat membantu,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Jakarta agar hotel tetap mendapat pemasukan dari kegiatan pertemuan dan acara. “Jakarta adalah pusat MICE. Pemerintah perlu terus mendorong aktivitas MICE, baik dari instansi pemerintah maupun swasta,” tambahnya.
下一篇:Apa yang Bikin Malaysia Jadi Juara Kunjungan Turis di ASEAN?
相关文章:
- 英国伯恩茅斯艺术大学学费多少钱?
- Universitas Esa Unggul Resmikan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker
- 意大利建筑设计学院有哪些?
- BPKH Diusulkan Jadi Bank Haji, Ini Konsekuensinya
- 美国皮博迪音乐学院排名多少?
- Anies Bangun Lagi Kampung Akuarium, Kan Main, Ini Reaksi Ahok..
- Wamen Pertanian Sudaryono: Presiden Prabowo Geram atas Kasus MinyaKita!
- Tips Melancarkan ASI saat Busui Ikut Puasa
- Pelancong Harus Tahu, Perayaan Nyepi di Bali Sampai Jam Berapa?
- Gagal SNBP 2025? Ini 8 Daftar Seleksi Masuk PTN Lainnya yang Masih Dibuka, Camaba Gak Perlu Cemas
相关推荐:
- 30 Ucapan Cap Go Meh 2024, Bahasa Mandarin dan Indonesia
- Kasus Disertasi Bahlil Ibarat Puncak Gunung Es, Pakar: Ketika Kampus Menggadaikan Integritasnya
- 申请服装设计留学条件有哪些?
- Panitia SNPMB 2025 Bantah Isu Kampus Tambah Kuota Jalur Mandiri, Cek Faktanya
- 艺术管理留学哪个国家好?
- Wow! Prabowo Akui Banyak Pemimpin Dunia Ingin Belajar Program MBG dari Indonesia
- IHSG Sesi I Menguat 0,44% ke 7.173, Saham ANTM Jadi Buruan Investor
- Universitas Esa Unggul Resmikan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker
- Kapan Sebaiknya Mengganti Bantal Lama? Ini Kata Ahli
- 澳大利亚艺术类大学,这几所你值得申请!
- Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas Hadirkan Dua Saksi Ahli
- KPU Konsultasi ke DPR Terkait PKPU 10/2023
- 英国伯恩茅斯艺术大学学费多少钱?
- Ada Potensi Monopoli, Google hingga Facebook Jadi Sasaran Kebijakan Pajak Baru di Jerman
- Kehamilan Kembar Ternyata Punya Risiko Lebih Tinggi, Kenapa?
- NYALANG: Nyala Saat Musim Dingin Membelenggu
- 2 Resep Opor Ayam Putih, Hidangan Nusantara yang Nikmat
- Doa Pembuka Rezeki, Ada yang Muncul di Al
- 音乐艺术生留学去哪个国家比较好?
- Setelah 25 Tahun, Desainer Pierpaolo Piccioli Mundur dari Valentino