Cerita Turis Selandia Baru Kagumi Labuan Bajo, Deg
Turis asal Selandia Baru, Emma Stanford, bercerita tentang pengalamannya berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia mengaku kagum dan menyarankan turis asing yang hendak berlibur ke Indonesia, untuk tidak melihat Bali sebagai satu-satunya destinasi dan merekomendasikan Taman Nasional Komodo.
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini mengisahkan bagaimana dia harus bangun pagi sekali, naik perahu satu ke perahu lain untuk menyeberang ke Pulau Padar. Dia naik ke puncak bukit untuk menyaksikan matahari terbit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ujung barat Pulau Flores di Indonesia, Labuan Bajo adalah pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, di mana Padar adalah salah satu dari tiga pulau besar, bersama Rinca dan Komodo. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia di mana akan menemukan komodo, kadal prasejarah di habitat aslinya. Komodo adalah kadal terbesar di dunia.
Emma menuturkan ia menjadi sangat waspada setelah pemandu wisatanya menginformasikan tentang orang-orang yang terluka dan tewas oleh komodo. Apalagi dia mengetahui hewan berbisa itu memiliki kemampuan berenang dan mencium bau darah dari jarak empat kilometer. Bahkan, komodo yang usianya lebih muda bisa memanjat pohon.
"Kerbau liar, babi hutan, burung, dan rusa juga ada di pulau ini, tetapi saya terlalu sibuk memandangi empat komodo yang kami lihat. Suatu prestasi luar biasa mengingat pulau ini memiliki luas 390 kilometer persegi dengan medan terjal," katanya mengisahkan pengalamannya di Taman Nasional Komodo, seperti dilansir Stuff.
![]() |
"Kami semakin dekat dengan kadal tersebut daripada yang saya perkirakan dan saya tidak mengalihkan pandangan dari mereka, mengingat mereka menyatu dengan dedaunan dan tampak seperti batang kayu berbentuk aneh," lanjutnya.
Dia bisa sedikit lebih tenang saat melihat rusa berjalan begitu saja di sepanjang pantai. Emma juga merekomendasikan snorkeling untuk melihat banyak ikan tropis di Laut Flores, seperti ikan kakatua beraneka warna.
"Penyu dan pari manta terkadang dapat terlihat, tapi saya tidak seberuntung itu. Deretan karang berwarna-warni cukup memanjakan mata. Kehidupan laut di mana pun saya memandang, tidak mengherankan bila kawasan ini menjadi rumah bagi 1.000 spesies ikan tropis dan 260 spesies karang," tuturnya.
Untuk merasakan pengalaman seru lainnya, Emma juga merekomendasikan berlayar ke Teluk Kalong dengan kapal pesiar pinisi selama berada di Taman Nasional Komodo.
(wiw)下一篇:Prabowo Langsung Beri Santunan ke Anak Yatim dan Kaum Dhuafa Begitu Sampai di DPP Partai Gerindra
相关文章:
- 5 Rekomendasi Channel Dakwah, Bikin Hati Adem Selama Ramadhan
- Siang Ini, Nasib Mbak Nunung dan Suami Diputuskan
- Imam Nahrawi Tersenyum Getir: Sabar dan Tetap Bahagia, Allah Bersama Kita
- Izin Reuni PA 212 Ada di Tangan Anies Baswedan
- 墨尔本大学艺术类专业介绍
- 美国大学电影学院申请要求详解
- 全世界最好的美院:佛罗伦萨美术学院
- Golden Week, Thailand Bidik Cuan Rp14 T dari Turis Jepang dan China
- NYALANG: Nyala Saat Musim Dingin Membelenggu
- 艺术留学:香港中文大学建筑设计专业
相关推荐:
- Bus Terguling di Wisata Guci Bawa 59 Penumpang Anggota Pengajian Tangerang Selatan
- Siang Ini, Nasib Mbak Nunung dan Suami Diputuskan
- 日本动漫专业留学院校推荐
- 日本武藏野大学费用
- 5 Rekomendasi Channel Dakwah, Bikin Hati Adem Selama Ramadhan
- FOTO: 'Empu Jamu' Mooryati Soedibyo Telah Berpulang
- Hakim Pengadilan Medan Tewas, DPR Kasih Perintah Tegas!
- 一个圣马丁海归导师的日常:吃饭 睡觉 撸学生
- 伯克利音乐学院王牌专业介绍
- Izin Reuni PA 212 Ada di Tangan Anies Baswedan
- Usai Ungkap Jual Tiket Coldplay Palsu, Polisi Sebut Banyak Jual Beli Rekening
- Sempat Rusak Berubah Arah, Eskalator Stasiun Manggarai Beroperasi Lagi
- Alasan Kenapa Dilarang Bawa Cairan Lebih dari 100 ml Saat Naik Pesawat
- 切尔西设计学院排名多少?
- Tiba di Acara Apel Siaga Perubahan, AHY Berharap Koalisi Perubahan Semakin Solid
- Lebih dari 20.000 Pensiunan Terlayani, KB Bank Raih Penghargaan dari ASABRI
- 康奈尔大学风景园林专业怎么样?
- Pegadaian Salurkan 774 Ekor Hewan Kurban di Seluruh Indonesia
- 斯坦福大学工业设计专业怎么样?
- Berkas 8 Tersangka Net89 Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan, Kerugian Korban Tembus Rp 2 Triliun