Di Kota di India Ini, Dilarang Jual dan Beli Permen Kapas Warna
Anda tak akan menemukanpermen kapas warna-warni atau cotton candydi Puducherry, sebuah kota di India.
Permen kapas berwarna-warni yang meleleh di mulut, favorit sebagian besar anak-anak, telah dilarang di Puducherry, India. Pemerintah negara bagian telah melarang camilan ikonik ini usai menemukan bahan beracun di dalam permen tersebut.
Gubernur Puducherry Tamilisai Soundararajan mengumumkan larangan tersebut baru-baru ini. Dalam postingan Instagramnya, dia mengimbau masyarakat untuk tidak membeli permen kapas untuk anak-anak, karena mengandung bahan kimia beracun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
"Sesuai Undang-Undang Standar Keamanan Pangan tahun 2006, persiapan, pengemasan, impor, penjualan dan penyajian makanan yang mengandung Rhodamin-B dalam upacara pernikahan dan acara publik lainnya merupakan pelanggaran yang dapat dihukum," kata menteri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Economic Times dan India Today.
Pejabat departemen keamanan pangan telah diarahkan untuk meninjau masalah ini dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar.
Lihat Juga :![]() |
Rhodamin B adalah senyawa kimia yang larut dalam air yang bertindak sebagai pewarna.Dikenal karena warnanya yang merah jambu cerah, bahan kimia ini beracun bagi manusia dan dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel dan jaringan jika tertelan.
Ini menjadi sangat berbahaya bila dicampur dengan produk makanan, yang seiring waktu dapat menyebabkan kanker dan tumor.
(chs)下一篇:Datang dan Saksikan Pilihan Bunda Awards, Bertabur Bintang!
相关文章:
- 5 Bahan Dapur Pengusir Cicak, Dijamin Enggak Balik Lagi ke Rumah
- IHSG Anjlok, OJK Izinkan Perusahaan Buyback Saham Tanpa RUPS
- Penerbangan Putar Balik Gara
- Toyota Resmi Meluncurkan Kendaraan Listriknya
- Kisah Penumpang di Indonesia Masak Nasi di Kereta, Bikin Listrik Padam
- 30 Ucapan Jumat Agung 2025 Sarat Makna, Bahasa Indonesia dan Inggris
- 16 Tanda Liver Bermasalah yang Perlu Diketahui
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- Ahli dari UII Sebut Kasus Ahok Bukan Termasuk Delik Aduan
- Progres Cek Kesehatan Gratis di RI, Sakit Gigi Jadi Temuan Terbanyak
相关推荐:
- Dirayakan Setelah Imlek, Kapan Cap Go Meh 2024?
- Enam Bulan Jadi Presiden, Prabowo Klaim Selamatkan Ratusan Triliun Uang Rakyat
- Guru di Yahukimo Dibunuh KKB, Komisi X DPR RI Tuntut Pemerintah Tingkatkan Keamanan
- Gak Pake Lama! Saldo Dana Bansos Triwulan II Siap Cair, Cek NIK KTP di cekbansos.kemensos.go.id
- Gabung BRICS, Kemenperin Optimis Sektor Industri Bakal Berkembang
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Biasa Saja
- FOTO: Prosesi Jalan Salib di Berbagai Daerah
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- Awas Terkecoh, 7 Makanan 'Sehat' Ini Justru Bisa Bikin Gemuk
- UIN Jakarta Buka Pendaftaran Program S
- Palsukan Dokumen, Imigrasi Tangerang Tangkap 19 WNA Afrika dan Pakistan
- Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya
- Angka Perkawinan di Indonesia Terus Menurun dalam 6 Tahun Terakhir
- Jam Tangan Mewah Rp15 M Anant Ambani yang Bikin Zuckerberg Kepincut
- Kemenkes Sebut 800 Ribu Orang Indonesia Kena TBC, Apa Sebabnya?
- 4 Shio yang Paling Beruntung dan Makmur di Tahun Naga Kayu
- Bukan di Kejari, Teddy Minahasa Cs Akan Ditahan di Rutan Ini
- Sandiaga Buka Suara RI Turun ke Posisi 5 Destinasi Populer di ASEAN
- Erina Gudono Nyoblos di TPS Sambil Jinjing Tas Dior Rp85 Juta
- 3 Tips Hidup Sehat dari Kakek 92 Tahun yang Taklukkan Grand Canyon