会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...!

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

时间:2025-06-03 17:35:03 来源:quickq.io怎么打开 作者:百科 阅读:880次
Warta Ekonomi -

Hasil pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta belum optimal. Rata-rata warga ibu kota yang terpapar virus corona sebanyak 1.147 orang per hari. Padahal,quickq官网2020 kebijakan itu sudah berjalan hampir satu bulan.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menilai penyebab belum maksimalnya PSBB di Ibu Kota karena pemerintah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tak bersinergi.

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

"Seharusnya seluruh kepala daerah di kawasan Jabodetabek menyinergikan kebijakan penanganan Covid-19. Misalnya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jabodetabek," saran Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini.

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

Baca Juga: Demo Omnibus Law Tumpah di Jakarta, PSBB Ketat Anies Bakal Berakhir Sia-sia

PSBB Ketat Ala Anies Tak Optimal, Epidemiolog Bilang Karena...

Pandu menuturkan, pengetatan PSBB di Jakarta semestinya dijadikan alarm daerah penyangga ibu kota untuk juga ikut memperketat kebijakan. Diingatkannya, kasus di wilayah penyangga berpotensi meningkat jika tidak melakukan pembatasan ketat seperti di Jakarta.

"Sebenarnya dengan PSBB, penularan kasus tidak meninggi. Memang belum bisa menurun, tapi penularannya melambat. Tapi akan sulit menekan penularan virus kalau antar-daerah tidak sinergi," paparnya.

Hal sama disampaikan Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Abdul Aziz. Dia menilai pengetatan PSBB dilakukan Jakarta kurang efektif. Pasalnya, tidak didukung daerah penyangga seperti Bodetabek.

"Daerah sekeliling Jakarta mempunyai kebijakan berbeda. Sehingga, banyak orang Jakarta yang pergi ke daerah-daerah penyangga untuk berkumpul sambil makan-makan. Pergerakan orang keluar masuk tak terkontrol," kata Aziz, dalam keterangannya.

Dia mendesak, pemerintah pusat turun tangan membuat satu regulasi penanganan Covid- 19 antara Jakarta dengan wilayah penyangga.

"Harus satu komando kebijakannya. Kalau enggak, susah dikendalikan penularan virus ini," sebutnya.

Seperti diketahui, pengetatan PSBB di Jakarta diberlakukan sejak 14 September lalu. Awalnya hanya dua minggu. Tetapi diperpanjang dua minggu, hingga 11 Oktober 2020. Perpanjangan dilakukan karena penularan Corona masih tinggi.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Tak Ada Zona Hijau di Kota Depok
  • Niat Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Artinya
  • 12 Senpi di Rumah Dinas Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Masih dalam Tahap Identifikasi
  • Kasus Mucikari Mamih Icha, Korban Anak Dipanggil Jika Ada Bookingan
  • Octa Raih Penghargaan Bergengsi 'Broker Islami Terbaik Indonesia 2024
  • FOTO: Toilet Umum Keren, Alasan Baru Liburan Ke Jepang
  • Ini 7 Tips Aman Memilih Pemandu Wisata yang Baik
  • 澳门理工大学研究生专业有哪些?
推荐内容
  • Diangkat Jadi Komut BUMD, Sudirman Said Janjikan Anies Ini
  • 欧洲最早的美术学院是哪个?
  • Ada Ketupat, Tapi Kenapa Makan Bakso saat Lebaran?
  • Deretan Kendaraan Listrik Untuk Pengawalan KTT AIS 2023 di Bali
  • Hendra Kurniawan Divonis 3 Tahun Penjara atas Kasus Obstruction of Justice
  • 出国学动画,澳大利亚留学是一个不错的选择!